TTDKBC Sediakan Gedung PGSD Unej untuk Isolasi Mandiri
Editor : Khuzaimatus Sholihah
Sejak Januari 2021, Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Covid-19 Universitas Jember (TTDKBC Unej) telah menyediakan Gedung Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unej sebagai tempat isolasi mandiri bagi civitas akademika yang terjangkit Covid-19. Penetapan gedung PGSD sebagai tempat isolasi mandiri berjalan setelah pembentukan TTDKBC yang baru, sebagai salah satu program kerja tim tersebut.
Ulfa Elfia, Ketua TTDKBC Unej mengungkapkan bahwa gedung PGSD yang digunakan sebagai tempat isoalasi mandiri terletak di sebelah selatan kawasan kampus Unej. Tepatnya di gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berada di depan gedung Fakultas Hukum. “PGSD yang depannya Hukum itu, yang sebelah selatan,” ungkap Ulfa pada Senin (19/7).
Mengenai alasan pemilihan gedung, Ulfa mengatakan bahwa gedung PGSD dipilih sebab gedung tersebut berbentuk seperti asrama. Terdiri dari kamar-kamar dengan kamar mandi di masing-masing kamar tersebut. Selain itu, gedung PGSD juga kosong dan tidak digunakan sejak perkuliahan dilakukan secara daring. “Gedung PGSD kan itu seperti asrama. Selama ini mahasiswa daring semua. Dari pada kosong, mending dimanfaatkan untuk membantu memberikan kemudahan,” jelas Ulfa.
Ulfa juga mengatakan gedung PGSD disediakan untuk semua warga Unej, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa Unej, dan keluarga civitas akademika. “Yang bisa diisolasi di sana bisa dosen, bisa tendik, bisa mahasiswa Unej, bisa juga keluarga dari civitas,” ucap Ulfa.
Untuk alasan penyediaan gedung isolasi mandiri, Ulfa mengatakan gedung PGSD ditujukan bagi warga Unej yang kesulitan mencari tempat isolasi mandiri karena keterbatasan tempat atau ketidaknyamanan lingkungan. “Takutnya di rumah khawatir tidak bisa melakukan isolasi dengan baik, misalnya kan karena rumahnya terlalu padat, rumahnya tidak sesuai dengan syarat-syarat kesehatan, rumahnya tidak mempunyai ventilasi yang baik dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ketua TTDKBC itu juga menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus untuk melakukan isolasi mandiri, hanya diperlukan koordinasi antara fakultas dan TTDKBC. “Tidak ada persyaratan seperti KTP atau lainnya, karena kan kita sudah tahu kalau dia itu civitas, tinggal kita koordinasi saja,” ujar Ulfa.
Sebagai tempat isolasi mandiri, Ulfa menyebutkan bahwa kapasitas yang disediakan gedung PGSD terdiri dari sepuluh kamar dan dua puluh tempat tidur. Lima kamar untuk pria dan lima kamar untuk wanita dengan masing-masing kamar diisi dua tempat tidur. “Ada sepuluh kamar, untuk pria lima kamar dan wanita lima kamar. Masing-masing kamar ada dua bed. Jadi total ada dua puluh tempat tidur,” jelasnya.
Mengenai fasilitas, Ulfa mengatakan TTDKBC menyediakan air dan alat-alat kesehatan, seperti tensi dan oximeter. Selain itu, untuk perawatan bagi warga Unej yang mengalami keluhan, disediakan obat-obatan dan vitamin gratis. “fasilitas tensi, oximeter, air, obat-obatan, dan vitamin gratis,” ucap Ulfa.
Ulfa juga mengatakan, penyediaan makanan dan lain-lain akan ditanggung oleh TTDKBC yang bekerja sama dengan masing-masing fakultas dari warga Unej yang terjangkit Covid-19. “Tim covid kita itu kolaborasi dari seluruh fakultas, jadi terkait dengan kebutuhan sehari-hari misalnya makanan, itu bisa disiapkan fakultas atau bisa juga dari keluargannya,” ujarnya.
Dalam melakukan pendampingan, Ulfa mengungkapkan bahwa TTDKBC dan fakultas melakukan konsultasi dengan dokter dari TTDKBC. Selain itu, dokter dari TTDKBC juga akan mengawasi langsung jalannya pendampingan dan menangani warga Unej yang mengalami keluhan. “Untuk pendampingan dari mereka ada konsultasi dan pengawasan langsung dari dokter kita untuk membantu apa namanya pendampingan,” ungkapnya.
Untuk lama waktu penyediaan gedung PGSD sebagai tempat isolasi mandiri, Ulfa mengungkapkan akan berjalan sampai pandemi Covid-19 selesai dan perkuliahan kembali dilakukan secara luring. “Sampai covidnya habis, kalau covid belum habis ya gedung itu masih dijadikan isolasi,” ungkapnya.
Ulfa juga mengatakan penyediaan gedung PGSD sebagai tempat isolasi mandiri menunjukkan peran Unej sebagai institusi pendidikan yang memberi solusi dan contoh bagi masyarakat. “Karena kita harus punya peran sebagai institusi pendidikan, punya konsep teori yang bisa diimplementasikan di masyarakat,” ujar Ulfa.[]