Menggurat Visi Kerakyatan

Puisi-Puisi Firdaus

2,208

Mengulang Tahun

Saya membaca kalender sambil menyesap hidup saya yang biasa saja.

Sembari tertawa, sebab dunia yang katanya tambah edan saja.

Sewaktu sibuk mengeja angka, tak disangka

Hari ini saya mengulang tahun.

Seperti kebanyakan orang (hampir) edan.

Saya gembira hingga spontan tertawa keras di teras

Membaca angka mengeja senja

Menghitung rintik sepanjang detik

Umur subur uban makmur

Waktu mendikte saya : menggerus fana.

Lepas tertawa bebas, senja padam.

Kalender membisu depan ranjang

Menatap tubuh pinjaman tergolek dengan raut mewek.

-2022-

 

Bohlam Alam

Senja padam

Burung-burung beterbangan

Usai singgah di dahan kenang

Kau yang terang, padam

Badai mendera sepanjang ranjang

Kenangan yang berserakan

-2022-

 

Syahdan

Suatu malam, kita ngobrol di bawah lampu remang.

Kau merisau,

aku mendengar.

Kau menangis,

aku meringis.

Kau tertawa,

aku terpana.

Kau ingin pulang,

aku mengajak kau pulang

Ku peluk sajak yang damai.

-2022-

 

Ramah Tamah

Lepas pisah

Berlalu kembali bertemu

Memupuk rindu.

*

Lepas temu

Gelas berdenting

Melebur rindu

yang kian sinting.

-2022-

 

Ananda Aditya Firdaus, kelahiran 7 September di sisi Timur pulau Jawa. Ia merupakan salah satu penggagas komunitas dinding literasi bersama Alghajali dan kawan-kawan. Saat ini berstatus sebagai mahasiswa aktif salah satu Universitas di Yogyakarta.

Leave a comment