Persinggahan Memori, Rangkaian Wujud Ekspresi Kehidupan Aktor
Panggung terbuka Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember kembali teramaikan dengan pertunjukan teater kolaboratif pada Jum’at (25/05). Teater ini tidak seperti teater biasanya. Anwari sebagai sutradara menjelaskan bahwa judul Persinggahan Memori digunakan sebagai makna tentang ingatan. Para aktor membawakan cerita dari setiap pengalaman dan masalah kehidupan yang dialaminya. “Jadi di teater ini membawa peran masing-masing, membawakan dirinya sendiri. Maka ingatan dari setiap pemainlah yang diangkat,” jelas Anwari.
Pada pementasan teater ini Anwari mengatakan bahwa pengalaman hidup yang lekat dalam memori ingatan, dapat menjadi bahan dalam sebuah pertunjukan pentas teater. Tidak dengan membawakan peran orang lain, tapi memerankan dirinya sendiri. Anwari juga seorang aktor asal Madura, ia pernah meraih penghargaan sebagai Aktor Terbaik pada ajang Festival Teater Internasional tahun 2013 di Maroko.
Anwari menegaskan bahwa dalam teater, bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan segalanya. “Dari hal kecil dalam hidup pun kita sudah bisa menjadikannya pementasan di teater asal dilakukan bersama,” tukasnya.
Selain itu, sutradara juga mencoba mengembangkan potensi dari setiap aktor yang bermain dalam teater kali ini. Seperti salah satu aktor dari DKK yang memiliki bakat menari. “Kaya Chindy, dia bilang kalau bisa nari, jadi bisa dia bawakan perannya dengan tari,” kata Anwari.
Peran sutradara dalam pertunjukan teater kali ini adalah sebagai editor yaitu merangkai apa yang akan dibawakan oleh setiap pemain. Karena dalam teater ini, bukan membawakan naskah orang lain, namun naskahnya berasal dari aktor sendiri. Maka Anwari mengatakan bahwa dalam teater kali ini, dia berusaha bersikap lentur dalam menghadapi dan menerima setiap aktornya.
Kerjasama dalam kolaborasi teater ini melibatkan mahasiswa yang bergiat di bidang teater yaitu Komunitas Teater Gelanggang, dan juga dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Jember seperti DKK dan Imasind (Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia) dari Fakultas Ilmu Budaya, Teater Pendopo dari UKM Kesenian, Teater Etalase dari Fakultas Ilmu Komputer, Teater Tiang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Adapun dari perguruan tinggi lain yaitu Teater Kotak dari Politeknik Negeri Jember.
Anwari berharap semua proses tidak hanya berhenti sampai di sini. “Yang bikin aku semangat bukan dengan orang kesenian, bukan orang teater, tapi mereka yang mau berkesenian, mau berteater,” kata Anwari. Ia juga menyampaikan kagum terhadap mereka yang mau berkontribusi dalam acara ini. “Kalau saya kan memang 24 jam di teater, tapi kalau mereka kan mahasiswa, yang harus pinter-pinter membagi waktu antara kewajiban kuliah dan kemauannya untuk berkesenian,” ungkapnya.[]