Pentaskan “Orang Asing” di Teater Akbar, Imasind Lewati Persiapan yang Panjang
Editor: Siti Alvia Warda
Pada Sabtu (15/10), Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (Imasind) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB Unej) kembali mengadakan pementasan teater akbar bertajuk “Orang Asing”. Persiapan teater yang merupakan rangkaian acara tahunan Imasind ini memakan waktu panjang, terhitung sejak bulan Mei 2022 lalu.
Orang Asing merupakan naskah terjemahan D. Djajakusuma, dari naskah aslinya yang berjudul “Lithuania” karya Rupert Brook. Berkisah tentang seorang pemuda dengan koper berisikan uang, yang tersesat di hutan. Beruntung, ia mendapat tempat menginap di sebuah gubuk milik seorang keluarga. Gubuk itu berisikan anggota keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak gadis. Tergiur dengan isi koper yang dibawa, membuat keluarga itu berencana membunuh si pemuda. Singkat cerita, terungkap fakta bahwa pemuda ini ternyata merupakan anak dari keluarga tersebut yang menghilang bertahun-tahun lamanya. Namun, fakta ini terungkap setelah si gadis membunuhnya. Cerita ini, Imasind angkat ke dalam pagelaran teater.
Pagelaran teater akbar ini merupakan pementasan perdana Imasind setelah dua tahun terkendala pandemi. Pagelaran teater ini diadakan secara luring dan bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unej. Saat menuju ruangan pagelaran, sejumlah lilin beraroma dengan taburan bunga berjejer dan tertata di antara pintu masuk dan pintu keluar. Sekitar pukul 18.20 WIB, penonton sudah mulai memasuki ruangan melalui pintu depan Gedung PKM.
Menurut Adinda Salsabila, selaku Ketua Panita mengatakan, teater ini sebagai wadah berkarya. “Pengen ngajak teman-teman belajar cara mengupas dan mengaplikasikan ide-ide mereka menjadi sebuah bentuk pertunjukan,” ujarnya pada Sabtu (15/10).
Adinda menjelaskan bahwa persiapan pagelaran ini terbilang cukup banyak dan panjang. Mulai dari pra-produksi hingga menjelang pementasan berlangsung. “Kalo persiapan banyak. Kita nyiapin sponsorship pendanaan, persiapan aktor, Oprec (open recruitment) tim kreatif, dan tim produksi. Setelah tim terkumpul, kita mulai merundingkan naskah yang mau dibawa. Open casting, dan kita fix-kan aktor, bedah naskah dan mulai latihan,” jelasnya.
Selama proses persiapan, Adinda mengatakan bahwa sempat menghadapi kendala yang berkaitan dengan pendanaan dan perijinan tempat. “Kendala pra-produksi adalah dana sih, tapi alhamdulillah udah ke-cover. terus kita sempat bingung juga, karena Gedung PKM susah dipinjam tapi untungnya bisa,” jelasnya.
Lakon atau pemain teater ini merupakan mahasiswa Sasindo angkatan 2020 dan 2021, antara lain Ardian Muslim, Kafiyatul Khulasoh, Adinda Ravilia, Zakariatul Mukhlisin, Wildan Hasan, Krisnandita Afril Abdillah H., Galuh Safira.
Adinda sedikit mengungkapkan perbedaan pada pementasan teater kali ini yang lebih melokal, atau Adinda sebut dengan lokalisasi. Lokalisasi yang dimaksud adalah pembawaan teater dengan memberikan nuansa khas Jember-an. Seperti cara sapaan seseorang dan makanan. “Kita coba lokalisasi, karena ada di Jember. Ada panggilannya ‘Yu’, ada barang-barang yang memang ada di Jember, dan ada nasi Thiwul,” ucapnya.
Adinda turut berharap melalui pementasan Orang Asing ini, pementasan teater akbar kedepannya akan lebih baik. “Harapannya, ke depannya bisa lebih bagus daripada yang sekarang. Kalo bisa lebih spektakuler dan mewah,” harapnya.
Teater akbar ini berlangsung selama satu setengah jam, terhitung sejak pukul 19.00 – 20.30 WIB. Penonton terlihat seksama memperhatikan lakon bermain. Seperti Muhammad Rizky Hasan, mahasiswa Sasindo 2020 yang menjadi salah satu penonton.
Menurutnya, ada kesan tersendiri saat menonton teater ini. Ia menyampaikan pementasan kali ini sudah bagus. “Teater ini sudah bagus. Bisa dinikmati khususnya bagi orang awam bukan orang yang pegiat teater,” ujarnya.
Ia berharap, pementasan ini bisa terus ada agar terjaga eksistensinya. “Harapannya, mungkin kerja-kerja kesenian ini bisa terus dilestarikan dan tentunya dengan yang lebih baik,” pungkasnya. []