Akhir-akhir ini pemutaran dan diskusi film di Jember memang sedang ramai-ramainya. “Cukup pesat di Jember sekarang. Idenya teman-teman sangat kreatif bahkan cukup berani untuk membuat karya bentuk film,” dikatakan Deny Antyo Hartanto, Dosen Universitas Jember (UJ) setelah pemutaran berlangsung.
Hal yang sama juga diugkapkan oleh Mohammad Reza Fahriyansyah, Mahasiswa Institut Seni Jogjakarta. “Nah, justru perkembangan film di Jember bisa dilihat setelah pemutaran malam ini. Pasti bakal terlihat semangat teman-teman movie maker Jember untuk konsisten dalam produksi Film,” tuturnya.
Mendatangkan movie maker dari luar kota Jember sudah kedua kalinya digelar oleh DKK. Desember tahun lalu, para movie maker dari kota Malang yang tergabung dalam komunitas Kineclub, mempertontonkan film pendeknya di Jember. Namun kali ini Orizon Astonia, sutradara dan penulis skenario muda Institut Kesenian Jakarta (IKJ), menjadi salah satu perwakilan untuk mempertontonkan hasil produksi film pendeknya di Jember. “Jember keren, saya mau kalau film saya diputar di sini lagi,” ungkap Orizon ketika ditemui setelah pemutaran dan apresiasi film.
Menurut Orizon dia memilih sebagai tempat memutar filmnya meskipun letak geografisnya jauh akan tetapi, di Jember film pendek berkembang secara cepat dan berkualitas prima. Selain itu Orizon mengagumi budaya diskusi yang ada di Jember, “Jember keren, daya diskusinya kuat. Otak saya terkuras banget malam ini,” ujar Orizon yang semenjak umur enam tahun sudah tertarik pada dunia perfilman.
Mendatangkan movie maker dari luar kota juga menjadi stimulus untuk para movie maker Jember. Semangat berkarya juga akan berlipat ganda ketika film dipertontonkan dan diapresiasi. Ada harapan besar untuk membawa nama Jember lewat film. “Acara ini jadi modus teman-teman, banyak karya di sini harapannya bisa membawa nama Jember di luar lah,” ungkap Yusrizal Novwaril Huda, sutradara muda Jember Indie Movie.[]
Penulis: Alifah Zaki Rodliyah Editor: Dieqy Hasbi Widhana