Menggurat Visi Kerakyatan

DKK Rekatkan Hubungan Sineas Muda Jember-Jakarta

361
Minggu malam (9/2), Dewan Kesenian Kampus (DKK) Fakultas Sastra Universitas Jember (FS-UJ), menggelar acara Pemutaran Film Reguler. Kegiatan bertajuk ‘Sinema Jember-Jakarta’ ini diadakan di Sport Hall UJ. Ada empat film eksperimental karya sineas muda yang disuguhkan kepada penonton.

Kegiatan yang merupakan salah satu agenda rutin bulanan DKK FS-UJ ini, bekerjasama dengan Jember Indie Movie, 311 Film Production, dan Nivory Production (Jakarta). Keempat film yang diputar kemarin malam ialah Sixth Sense (Jember), Ambigu (Jember), Pingitan (Jakarta), dan Lewat Sepertiga Malam (Jakarta). Sebelum pemutaran film, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan perkusi dan solo gitar oleh anggota DKK sendiri. Kegiatan yang diakhiri dengan apresiasi atau diskusi ini, juga ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa Institut Seni Indonesia Jogjakarta, mahasiswa Institut Kesenian Jakarta, dosen Program Studi Televisi dan Film (PSTF) Unej, komunitas Jember Indie Movie, serta beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian di Jember.

Fauzi Rahmadani, ketua panitia pelaksana pemutaran film, mengungkapkan bahwa acara ini ada karena bercermin dari minimnya sadar film di Jember. DKK berinisiatif untuk memajukan perfilman kota Jember yang terisolir ini, dengan mengundang produser film dari kota besar seperti  Jakarta. Jakarta yang bisa disebut central film Indonesia, ternyata juga memiliki kualitas film yang senada dengan karya-karya pemuda Jember. Pingitan dan Lewat Sepertiga Malam, disutradarai oleh Orizon Astonia, menyinggung masalah seks bebas dan uforia para pemuda. Dua film lainnya, Sixth Sense yang disutradarai oleh Yusrizal Novwaril Huda dan Ambigu yang disutradarai oleh Alfian Parahita, juga menyinggung mengenai seks bebas.

Apresiasi yang diberikan oleh penonton terhadap keempat film tersebut cukup baik. “Acara ini bagus dan seru. Sering-sering aja ada kegiatan kayak gini,” ungkap Putri Betias, salah seorang penonton dari Jember Indie Movie. Diharapkan agar Pemutaran Film Reguler ini dapat mempererat ikatan para pecinta film eksperimental di Indonesia. Bukan hanya itu saja, sharing dan apresiasi dari berbagai pihak dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai eksebisi film-film pendek di Indonesia.[]

 

Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Leave a comment