Menggurat Visi Kerakyatan

Launching Antologi Puisi Menolak Korupsi dihadiri penyair dari berbagai daerah

Penyair-penyair tersebut berasal dari berbagai latar belakang dan usia

477

Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK) kembali menerbitkan antologi puisinya pada Sabtu (19/9). Sejumlah penyair dari berbagai daerah di Indonesia turut memeriahkan acara launching yang diadakan di Kebun Sanggar Bermain (KSB), Mumbulsari, Jember.

PMK kali ini menerbitkan Antalogi Puisi Menolak Korupsi 4: Ensiklopegila Korupsi. Antologi tersebut melibatkan sekitar 175 penyair dari berbagai daerah di Indonesia. “Idenya dilontarkan oleh Heru Mugiarso, penyair asal Semarang,” ungkap Sosiawan Leak, koordinator gerakan PMK.

“Sejak Mei 2013, gerakan ini juga melakukan kampanye anti korupsi bertajuk Road Show PMK ke berbagai wilayah di Indonesia dalam wujud pembacaan korupsi, pentas seni, seminar, diskusi, orasi, lomba baca puisi, lomba cipta puisi, dan lain-lain,” jelas Sosiawan Leak.

Acara ini dihadiri oleh penyair dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Riau, Palembang, Jakarta, Tulungagung, Malang, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Penyair-penyair tersebut berasal dari berbagai latar belakang dan usia. Beberapa penyair bergantian membacakan puisi mengenai penolakan terhadap korupsi, salah satunya Acep Zamzam Noor, A. Rego Subagyo dan masih banyak lagi. Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Dewan Kesenian Kampus (DKK) Fakultas Sastra Universitas Jember, pers mahasiswa, dan beberapa pegiat seni juga turut ambil bagian dalam kegiatan bertajuk “Satu Hati Tolak Korupsi” ini.

“Buat temen-temen pegiat seni di Jember khususnya bidang puisi, jangan pernah putus proses karena materi dan usia bukan menjadi halangan buat kita,” ujar Rio Priatma, Ketua Umum DKK. Rio berpendapat bahwa kegiatan ini bagus, apalagi untuk mematik semangat penyair-penyair di Jember agar tidak kalah saing dengan penyair-penyair nusantara lain.

Leave a comment