Menggurat Visi Kerakyatan

Pekan Chairil Anwar 2015, tingkatkan ruang diskusi di Fakultas Sastra

Kegiatan baca puisi dan diskusi ini merupakan salah satu dari serangkaian acara Pekan Chairil Anwar 2015.

483

Senin malam (21/9), sejumlah mahasiswa dan dosen menghadiri acara Pekan Chairil Anwar 2015 dalam rangka mengenang sastrawan Indonesia tersebut. Mereka bergantian membacakan puisi-puisi karya Chairil Anwar, Wiji Thukul, dan beberapa penyair lain di halaman depan Gedung Ki Hadjar Dewantara Fakultas Sastra Universtas Jember (FS-UJ).

Kegiatan yang setiap tahun diselenggarakan ini bertema “Melampaui Batas Mempersatu Kita”. Pekan Chairil Anwar tahun 2015 terselenggara berkat kerja sama antara mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dosen, dekanat, karyawan, dan seluruh civitas akademika FS UJ.

“Paling tidak kita ingin memberi suatu semangat. Ayolah kita berdiskusi, kita berwacana, kita berkarya,” tukas Ikwan Setiawan, dosen Sastra Inggris sekaligus ketua panitia Pekan Chairil Anwar 2015. Ikhwan menginginkan wacana kesusastraan dapat lebih berkembang dengan adanya kegiatan semacam ini. Ia berharap mulai dari kegiatan formal seperti Pekan Chairil Anwar ini, mahasiswa, dosen, dan semua warga FS UJ dapat berkarya bersama.

Selain pembacaan puisi, acara malam itu dilanjutkan dengan diskusi mengenai gerakan politiko-kultural dalam sastra Indonesia. Kegiatan baca puisi dan diskusi ini merupakan salah satu dari serangkaian acara Pekan Chairil Anwar 2015.

Roisul, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FS UJ berpendapat bahwa kegiatan Pekan Chairil Anwar ini cukup bermanfaat. “Kita bisa mencurahkan keahlian kita membaca puisi,” jelasnya. Pada sesi pembacaan puisi, nampak banyak penonton. Namun hanya beberapa yang mengikuti sesi diskusi. Rois tidak mempersoalkan jumlah peserta diskusi yang minim karena baginya hal ini merupakan sebuah proses.

Ia berharap diskusi Pekan Chairil Anwar selanjutnya dapat memperhatikankan porsi penyampaian apresiasi yang lebih seimbang. “Lebih banyak apresiasi itu ditujukan untuk mahasiswa, dari tadi kan yang ngomong lebih banyak dosen,” tutur Rois. []

Leave a comment