Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Kota Jember mengadakan Ngerumpi Filsafat (Ngupil) pada Rabu malam (26/02) lalu. Bertempat di Sekretariat Unit Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPKM) Tegalboto, diskusi dihadiri oleh anggota dari berbagai Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di kota Jember. Di antaranya adalah LPMS Ideas, LPMP Plantarum, LPM Manifest, LPM Imparsial, dan UKPKM Tegalboto.
Dieqy Hasbi Widhana, Badan Pengurus Kota (BPK) Litbang dan Advokasi PPMI kota Jember, mengajak peserta diskusi membicarakan Rene Descrates. Selain itu, salah satu pokok pembicaraan dalam diskusi ialah sikap keraguan Rene Descartes, yang kelak mempengaruhi pemikiran filsuf setelahnya. “Descrates mengajari kita metode untuk mencurigai dengan cara memeriksa realitas melalui Cogito, yaitu Realitas Pikiran,” kata Dieqy kepada Ideas seusai acara diskusi.
Dian Teguh Wahyu Hidayat, Sekretaris Jendral (Sekjend) PPMI kota Jember mengatakan bahwa, Ngupil merupakan cetusan ide dari beberapa awak LPM, yang kemudian dijadikan sebuah agenda rutin. “Ada ketertarikan dari teman-teman Persma tentang filsafat. Juga ada keterkaitan dalam sistem pemikiran yang harus kuat dalam logika berpikir, menganalisa kehidupan sosial, dan berpikir tajam sebelum turun ke lapangan,” kata Dian.
Tanggapan serupa diungkapkan oleh Nando Yuselle Mardika, salah satu anggota LPM Imparsial yang turut hadir dalam diskusi ini. Selain bagus untuk awak LPM dalam hal menambah pengetahuan, kata Nando, diskusi filsafat bisa menjadi medium untuk saling bertukar pemikiran mengenai wacana filsafat, “Kalau bisa pesertanya dibanyakin, khusunya anggota magang di LPM. Kan, semakin banyak suara akan semakin dalam bedah filsafatnya, dan akan semakin paham,” tambahnya.
Ada semacam kontrak forum bagi peserta Ngupil. “Tiap personal yang hadir tidak boleh saling menggurui dan menjatuhkan. Pembahasannya dimulai dari unsur biografis untuk masuk ke era si tokoh sekaligus memahami konteks pemikiran. Kemudian membahasas satu-persatu pokok pemikiran si tokoh. Berlanjut penarikan apa ontologi, aksiologi, dan epistemologi yang didapat dari tokoh tersebut. Sedangkan yang terakhir upaya mengkritik tokoh dari kami yang berada dalam cebakan berbagai atribut kekinian,” jelas Dieqy.
Agenda Ngupil ini merupakan kelanjutan dari program kerja PPMI kota Jember pada tahun kepengurusan 2010-2011. Namun, Agenda tersebut sempat mengalami kevakuman. “Sempat mati setahun bukan karena tidak sempat mengadakan, tapi memang belum ada teman-teman LPM yang siap untuk ngobrol filsafat secara sistematis dan konsekuen,” ujar Dieqy. Akhirnya kini beberapa pegiat LPM bersama BPK Litbang PPMI kota Jember mencoba untuk hidupkan kembali forum diskusi filsafat. []
Penulis: Dewi Anggraini Pramono Editor: Siti Hanifa