Para korban pelanggaran HAM bertahun-tahun menuntut ketegasan pemerintah, atas hak mereka yang diabaikan. Pengungsi Syiah Sampang selama tiga tahun terakhir tak kunjung dipulangkan. Korban semburan Lumpur Lapindo di Sidoarjo hidup tak menentu, menunggu ganti rugi yang dijanjikan. Perempuan yang tak letih mendesak negara untuk mengusut tuntas kematian Munir, pejuang HAM yang dibunuh bertahun silam. Orang tua korban Tragedi 1998 yang gigih berdiri di depan Istana Negara, meminta pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia selama 10 tahun lebih atas kematian anaknya yang tertembak peluru aparat militer.
Di manakah keberadaan negara?
Simak liputan #MajalahIDEAS edisi 20 terbit Senin, 27 April 2015. Tersedia versi digital dan cetak. Pemesanan versi digital bisa menghubungi kami via surel Lpms.ideas@gmail.com, versi cetak akan launching pada Senin, 4 Mei 2015.
Karena kendala ongkos cetak yang semakin mahal dan biaya produksi kami terbatas, kami akan sangat senang bila anda menjadi 100 pembeli pertama majalah kami untuk membantu kami menutup ongkos cetak majalah.
Narahubung:
Winda: Chairunisyah:085289562561
Nurul Aini: 085746662294 / 7418E31F