“Mahasiswa gak butuh fasilitas (kantin) mewah. Bisa duduk, makan, kenyang, itu saja sudah nyaman,” begitulah tanggapan Ahmad Ulul Arham, mahasiswa Sastra Indonesia pada Jumat (24/9), terkait pembangunan pujasera.
Arham mengungkapkan bahwa FS UJ tidak butuh kantin baru, seperti pujasera. “Saya rasa kantin yang lama, dibesarkan lagi, dibuat tempat kursi yang banyak. Saya malah ingin yang seperti itu,” ungkap Arham.
“Jadi konsepnya sederhana tapi tempat duduknya banyak. Nah itu yang lebih enak malahan,”
Arham berpendapat bahwa salah satu penyebab mahalnya harga makanan yang ada di kantin dulu adalah harga sewa yang mahal. Hal ini diungkapkan Arham menanggapi alasan penutupan kantin yang disampaikan Latifatul Izzah, selaku PD II. (Baca juga: Soal Pentupan Kantin Sastra, Ini Alasan PD II Fakultas Sastra Universitas Jember)
“Nah ketika kantin dibuat mewah, nanti harga sewa lebih mahal. Bukannya lebih mahal lagi harga makanannya? Terus kalau gak mahal lagi harganya, yang jualan apa gak malah rugi,” ungkap Arham.*
Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo