Menggurat Visi Kerakyatan

Diskusi Linguistik di Pendopo Fakultas Sastra

405

Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (IMASIND) Fakultas Sastra Universitas Jember (FS UJ) kembali mengadakan diskusi linguistik bersama Dr. Asrumi, M.Hum di Pendopo FS UJ, pada Senin (21/03). Diskusi kali ini mengangkat tema tentang “Problematika Bahasa Indonesia”.

Syarofah, ketua panitia sekaligus ketua divisi bidang Pendidikan dan Penalaran Imasind memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih pemateri yang sesuai dengan diskusi ini. “Menurut saya, beliau sudah mumpuni dengan materi-materi linguistik dan banyak diminati oleh mahasiswa”, tutur Rofah.

Berbeda juga dengan tempat yang digunakan. Diskusi kali ini bertempat di Pendopo FS UJ. Tempat diskusi rencananya dilaksanakan di ruang dua FS UJ. Namun ruang tersebut dipakai kegitan kuliah. Akhirnya IMASIND memilih di pendopo. Selain untuk menghilangkan suasana penat perkuliahan, peserta juga merasa lebih dekat dengan pemateri. “Sebenarnya mau memakai ruang dua, tapi ternyata dipakai untuk kuliah, jadi kami memilih pendopo. Selain itu, kami juga terasa lebih dekat dan berkumpul lebih mengena, tidak seperti di perkuliahan,” kata Rofah.

Peserta yang hadir hanya berjumlah 21 orang, termasuk panitia. Dari 21 peserta yang hadir, semuanya berasal dari jurusan Sastra Indonesia. “Target kami 40 orang, ternyata hanya setengahnya,” kata Rofah. Jumlah peserta yang minim disebabkan karena kurangnya penyebaran informasi kepada publik sehingga masih banyak mahasiswa yang kurang tahu akan acara ini. “Karena penyebaran jarkomnya lambat, jadi banyak yang tidak tahu,” tambah Rofah.

Meskipun banyak kendala yang dihadapi, acara ini tetap dibilang sukses dan berjalan baik. “Menurut saya sukses, karena pesertanya tanggap, dibuktikan dengan banyaknya peserta yang bertanya sehingga bisa dibilang materinya sampai ke peserta,” ungkap Rofah.

Bukan hanya tanggapan dari ketua panitia, namun salah satu peserta diskusi juga beranggapan sama. “Diskusi ini sangat baik, soalnya banyak yang bertanya,” ujar M. Zulkarnain salah satu peserta diskusi. Zulkarnain merasa nyaman diskusi macam ini. “Kalau di kelas kan pengap. Selain itu (di pendopo) jarak ke pemateri juga lebih dekat, jadi lebih enak.” []

 

Leave a comment