Dekanat Janji Sebelum Puasa Ditempati, Gedung UKM FIB Baru Resmi
Editor: Siti Alvia Warda
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB Unej) melakukan peresmian Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FIB, pada Selasa pagi (12/04). Gedung tersebut telah dibangun sejak Agustus 2021. Padahal, berdasarkan wawancara LPM Ideas dengan pihak dekanat pada Kamis (20/01), UKM seharusnya bisa menempati gedung baru, sebelum bulan puasa 2022.
Peresmian gedung UKM baru, dilakukan bersamaan dengan 10 gedung baru lainnya milik Unej secara daring dan luring. Sedangkan dekanat FIB mengundang perwakilan dari masing-masing 10 UKM untuk hadir dalam acara peresmian luring. Acara berlangsung tepat pukul 08.10 WIB.
Dalam sound up-nya Selasa (12/04), Sukarno, selaku Dekan FIB, menyampaikan, bangunan gedung terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama adalah kantin, lantai kedua ruang UKM, dan lantai paling atas berupa rooftop atau ruangan terbuka. “Ada tiga lantai. Lantai pertama diisi kantin, kedua baru ruang UKM, dan ketiga berupa rooftop yang bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan mahasiswa, seperti diskusi,” tuturnya.
Selanjutnya, Ikwan Setiawan selaku Wakil Dekan (Wadek) III FIB, menuturkan peresmian ini memang tertunda. Ia menjelaskan, pihak kontraktor universitas membutuhkan masa perawatan. Seperti pengecekan adanya kekurangan atau ketahanan bangunan. “Seperti kemarin selama masa perawatan ada yang amblas, nah itu pihak kontraktor yang tanggung jawab, pihak fakultas manut saja,” jelasnya pada Senin (18/04).
Ia menuturkan, UKM bisa menempati gedung kapan saja. Namun, Ikwan menyarankan, lebih baik jika mahasiswa menempati gedung baru setelah hari raya Idul Fitri. “Pemindahannya nanti setelah lebaran saja karena pihak fakultas masih menyiapkan karpet dan itu tidak bisa langsung, ada prosesnya, saya mengajukan ke Wadek II,” tuturnya.
Fasilitas lainnya yang fakultas sediakan, selain karpet adalah ruang komputer yang berada di lantai kedua. Nantinya, selain ada ruang untuk UKM, akan ada dua ruang kosong yang dijadikan ruang untuk komputer. Pihak fakultas berencana akan menjadikan ruang tersebut, sebagai fasilitas untuk kebutuhan UKM. “Di lantai dua, ada dua ruang kosong, rencananya nanti akan dijadikan ruang komputer. Kalau mau ngeprint, buat proposal, surat, bisa di sana,” tambahnya.
Tekait lokasi Gedung UKM FIB, ia menyampaikan bahwa Gedung UKM baru berdampingan dengan parkiran. “Gedung ini dibangun di halaman depan tepat di depan parkiran,” jelasnya.
Ikwan menambahkan parkiran di depan untuk mahasiswa, sedangkan parkiran belakang untuk para dosen dan staf. Hal itu dikarenakan agar lalu lalang sepeda motor mahasiswa tidak menganggu kegiatan belajar mengajar, yang berada di Gedung Ki Hajar Dewantara. Menurutnya jika parkiran untuk dosen dan staf menyatu degan mahasiswa, lahan tidak akan muat. “Parkiran di depan itu untuk mahasiswa karena kalo disatukan tidak akan muat, apalagi semester depan sepertinya kuliah sudah bisa dilaksanakan full tatap muka,” jelasnya.
Masing-masing UKM mendapat satu ruangan. Di sisi barat, urut dari selatan mulai dari UKM Himpunan Mahasiswa Film dan Televisi (Himafisi), English Department Students Association (EDSA), PSM Mesra, LPM Ideas, dan Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (Swapenka). Kemudian, di sisi timur, urut dari utara yakni Dewan Kesenian Kampus (DKK), Pusat Olahraga Mahasiswa (Porsa), Lembaha Kerohanian Fakultas FIB (Lekfas-FIB), Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah (BKMS), dan Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (Imasind).
Ruang UKM Swapenka dan DKK memiliki ruangan yang lebih luas. Hal itu dikarenakan kedua UKM tersebut membutuhkan ruangan yang lebih luas daripada UKM lainnya. “Ruang untuk Swapenka dan DKK emang lebih luas. Tapi, tidak ada unsur pilih kasih dari fakultas, kami mempertimbangkan sesuai dengan kebutuhan kalian,” tuturnya.
Ikwan menambahkan, UKM bisa menjadikan gedung lama sebagai tempat untuk menyimpan arsip UKM. Namun, UKM tetap harus menyerahkan kunci ruangan ke satpam fakultas. “Gedung lama bisa dijadikan ruang arsip bagi UKM, terutama yang memiliki banyak barang dan berkas. Tapi, kuncinya tetap dikasih ke satpam ya,” paparnya.
Menurutnya, jika mahasiswa masih bisa menggunakan gedung lama, hal itu tidak akan efektif. Aktifitas mahasiswa tidak bisa terkontrol dengan baik. “Percuma dibangun gedung yang baru ini, kalau mahasiswa masih bisa mengakses bebas gedung yang lama. Aktivitas mahasiswa bisa saja tetap tidak terkontrol dengan baik,” paparnya.
Selain itu, Ikwan menyampaikan terkait harapan adanya Gedung UKM yang baru. Ia berharap, mahasiswa suka dan siap berkembang, serta memperbanyak prestasi. Menurutnya, pembangunan gedung baru merupakan salah satu usaha dari universitas dan fakultas, untuk mendongkrak soft skill yang UKM miliki. “Semoga mahasiswa suka dan siap berkembang untuk memperbanyak prestasi kedepannya dan meningkatkan skill. Pihak fakultas hanya membantu mendorong dengan menyediakan tempat dan fasilitas saja,” ujarnya.
Mery Miftahurrohma, selaku perwakilan Lembaga Kerohanian Fakultas (Lekfas) FIB turut menanggapi, adanya peresmian gedung baru pada Selasa (12/04). Ia yang hadir dalam peresmian itu, merasa pembangunan gedung ini, akan membantu Ormawa FIB meningkatkan kreativitasnya. “Menurut saya akan membantu UKM dan Ormawa yang ada di sini, untuk meningkatkan kreativitas dan keakraban antar UKM dan Ormawa dengan suasana baru,” tuturnya.
Ia berharap adanya gedung baru ini, Ormawa akan lebih merasa nyaman. Baik dalam beraktivitas, atau yang lainnya. “Semoga dengan dibangunnya gedung ini, mahasiswa yang mengikuti UKM lebih nyaman dalam beraktivitas,” sampainya.