HFF (Himafisi Film Festival) merupakan program festival film yang digagas oleh Himafisi (Himpunan Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film) Universitas Jember. HFF Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 dengan nama ‘HI-FEST’, bertempat di Home Theater Fakultas Ilmu Budaya dan Gedung Soetarjo Universitas Jember. Festival yang berjalan selama 10 hari ini menyerap sekitar 100 penonton untuk satu hari pemutarannya. Pada tahun ini, penyelenggaraan festival film kembali di helat dengan tema KARSA yang berarti daya ‘kekuatan’ jiwa yang mendorong makhluk hidup untuk berkehendak.
Memandang isu darurat literasi demikian pentingya dan menjadi isu krusial, maka tahun ini HFF mengangkat isu tersebut. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang ditampilkan secara visual (adegan,video,gambar). Selain itu, isu ini mencoba mengkampanyekan kesadaran ekologis terhadap kearifan lokal.
Ini adalah bentuk kepedulian terhadap ancaman darurat literasi di berbagai daerah terlebih di wilayah Jember. Sekaligus sebagai ajakan bertindak kepada para pembuat film untuk peduli dan turut berbuat, mengatasi situasi ini. Pada HFF 2018, tema dan isu diatas menjiwai sebagian besar aktivitas penyelenggaraan seperti pada pelatihan, pemutaran film, dan forum diskusi.
Desain acara HFF terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pra-Festival dan Festival. Pra-Festival merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dan diakhiri sebelum 19 Oktober 2018. Berupa Roadshow ke beberapa SMA dan SMK di Jember, serta program layar tancepan masuk ke desa. Sedangkan untuk acara Festival utama, akan dilaksanakan pada19–21 Oktober 2018. Venue yang digunakan selama 3 hari festival seluruhnya bertempat di FIB, Universitas Jember. Acara Festival utama HFF ini berisikan 5 program, yaitu: Kompetisi film, Eksibisi film, Kelas Deru, dan Kelas Rimbun, dan Guyub Pasir.
Kompetisi Film dalam HFF melombakan film-film terpilih yang merupakan karya dari mahasiswa Program Studi TV & Film, Universitas Jember. Disertai dengan acara penghargaan di hari terakhir Festival. Sedangkan program eksibisi film merangkul seluruh film dari Indonesia, dengan program atau tema pemutaran yang berbeda-beda. Di edisi HFF perdana kali ini, ada program khusus yang membahas spesifik tentang kondisi Jember sekarang, program ini disebut dengan Gati Jemberan.
Program Kelas Deru merupakan kelas yang berisikan pengajaran mengenai estetika dan kritik film, diisi oleh Panji Wibowo dan Akbar Yumni yang juga merupakan kritikus film. Dan Kelas Rimbun berisikan materi kreatif mengenai penulisan naskah di dunia pertelevisian nasional. Kelas Rimbun nanti akan diisi oleh pihak Metro TV dari acara ‘360’. Program terakhir adalah Guyub Pasir. Program temu komunitas perfilman di Jember dan sekitarnya. Sebagai ajang silaturahmi antar komunitas disertai pembahasan soal perkembangan sinema di Jember akhir-akhir ini. Setelah penjelasan yang runtut mengenai program acara selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan penonton. Dan diakhiri dengan pemutaran film Ranum Manggis karya Daniel Victory.[]