Merasa suasana akademis di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Jember semakin hambar, sekelompok mahasiswa mengadakan pemutaran film pendek. Sesuai dengan waktu digelar pemutaran film, mereka menamai agenda ini dengan sebutan Layar Kemisan. Untuk pertama kalinya, Layar Kemisan digelar pada Kamis (28/08), di halaman Fakultas Sastra Unviersitas Jember.
Hal tersebut disampaikan oleh Elmi Aulia Bayu Purna, Direktur Layar Kemisan, usai beberapa film pendek diputar. “Jadi kampus ini kayaknya hambar. Setelah kuliah mahasiswa langsung pulang,” kata Elmi.
Selain itu, kata Elmi, mahasiswa saat ini sepertinya membutuhkan ruang pembelajaran yang tidak begitu kaku seperti di ruang kelas. Karena itu dengan adanya kegiatan Layar Kemisan ini juga mengajak mahasiswa untuk membuat ruang alternatif untuk belajar dan berdiskusi.
“Ini seperti ruang alternatif bioskop di kampus,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan Layar Kemisan ini, mahasiswa juga diajak untuk mengeliminasi sekat-sekat yang membatasi ruang belajar di lingkungan kampus. Misalnya, kata Elmi, di Fakultas Sastra sendiri ada empat jurusan dan program studi. Namun masih ada sekat-sekat antara mahasiswa jurusan A, B, dan sebagainya.
“Kami dari Program Studi Televisi dan Film (PSTF) khususnya, ingin membaur dengan jurusan lain. Kami gak mau terkotak-kotakkan. Dan mungkin juga dengan media ini kita bisa membaur satu sama lain. Baik dari pemutar, penonton, dan kritikus,” kata Elmi.
Meski berlangsung hingga larut malam, namun diskusi Layar Kemisan tetap berlangsung dengan antusias. Agenda ini pun dihadiri oleh mahasiswa dari beragam jurusan dan program studi di Universitas Jember, dan juga berbagai komunitas di Kota Jember.[]
(Baca Juga: Layar Kemisan Meramaikan Kampus dengan Film-Film Indie Malang)
Penulis: Kholid Rafsanjani