Wisasongko, Pembantu Dekan III (PD III) Fakultas Sastra Universitas Jember (FS UJ) membantah pemberitaan yang berkaitan dengan dirinya. Dalam sebuah berita yang dipublikasi permaideas.com, (baca: Reporter LPMS Ideas Dilecehkan Birokrasi Fakultas Sastra Universitas Jember) Wisasongko disebut melakukan pelecehan kepada Rosy Dewi Arianti Saptoyo, reporter Lembaga Pers Mahasiswa Sastra (LPMS) Ideas pada Rabu (01/10).
Menurut Wisasongko dirinya tidak pernah menyebut Rosy sebagai mahasiswa miskin seperti yang dijelaskan Rosy. Ia hanya memberi nasehat kepada Rosy agar produk media terbitan LPMS Ideas mengangkat berita-berita positif dari institusi. Namun, ia mengakui sempat bertanya tentang beasiswa yang Rosy didapatkan. Rosy merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang mendapat bantuan 3,6 juta tiap semester.
“Itu jumlah yang besar kan. Kemudian juga terbebas dari SPP. Lah apa salahnya kalau pemerintah dengan kami membantu mahasiswa, memberi banyak fasilitas kemudian mahasiswa itu menulis tentang hal-hal yang positif tentang kampus kita ini. Jadi sebuah timbal balik.”
Wisasongko menjelaskan mahasiswa Bidik Misi mendapat banyak fasilitas lebih baik dibanding mahasiswa biasa. Maka wisasongko berharap sebagai penerima beasiswa seharusnya Rosy tidak memberitakan hal yang negatif dalam media kampus. “Saya hanya minta tolong, karena dia itu mahasiswa Bidik Misi. Tolonglah, kami juga dibantu karena kami memberikan bantuan.”
Wisasongko bercerita, ia sempat mendapati Rosy berubah menjadi emosional. Rosy menjadi emosional setelah Wisasongko menasehati dan mengajukan beberapa pertanyaan megenai keberlangsungan Bidik Misinya. “Mungkin si Rosy ini entah terenyuh atau gimana, dia kemudian menunjukkan muka emosional,” kisah Wisasongko.*
(Baca Juga: Kronologi Ancaman dan Intimidasi PD III Fakultas Sastra Terhadap Reporter LPMS Ideas)
Penulis: Nurul Aini