Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Ketua Satgas PPKS Unej: Kami akan Roadshow
Editor: Mitha Wahyuni
Sejak dilantik per 7 Desember 2022 lalu, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Jember (Satgas PPKS Unej), telah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan kekerasan seksual di lingkungan Unej dan buku pedoman pelaksanaan. Namun, SOP dan buku pedoman yang telah dibentuk belum difinalisasikan dan masih berbentuk draf. Selain itu, Satgas PPKS Unej berencana melakukan sosialisasi PPKS dengan roadshow ke setiap fakultas.
Fanny Tanuwijaya, selaku Ketua Satgas PPKS Unej merangkap anggota, mengatakan bahwa SOP dan buku pedoman belum difinalisasikan karena terkendala beberapa anggota Satgas PPKS Unej masih libur akhir semester. “Kita terbentur UAS, kemudian liburan. Teman-teman mahasiswa banyak yang sudah pulang kampung,” ujarnya pada Kamis (23/2).
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa SOP dan buku pedoman belum difinalisasikan karena masih akan dilakukan considering atau penimbangan bersama beberapa pimpinan internal sebelum diserahkan kepada Rektor. “Buku pedoman ini pun masih belum kami fix-kan, masih bentuk draf, nanti kita akan considering dengan internal, beberapa pimpinan, baru kami pasrahkan kepada rektor,” pungkasnya.
Seiring dengan berjalannya finalisasi SOP dan buku pedoman, Fanny juga menjelaskan bahwa Satgas PPKS Unej sudah menerima beberapa laporan tindak pelecehan seksual. Ia menjelaskan bahwa pada awal Januari sudah ada beberapa kasus yang sedang diproses oleh timnya. “Awal Januari, itu kita sudah mendapat laporan dari mahasiswa, kami terima sampai hari ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Satgas PPKS Unej telah melakukan survei kekerasan seksual di lingkungan Unej melalui Sistem Informasi Akademik (Siakad). Survei tersebut menjamin kerahasiaan identitas bagi responden yang mengisinya. Fanny menjelaskan bahwa survei tersebut sangat membantu ia dan timnya untuk mengetahui langkah selanjutnya yang akan dilakukan Satgas PPKS Unej. “Pasti, itu akan membantu kami untuk survei awal karena banyak sekali temen-teman yang tidak paham. Sehingga kami mau mengadakan sosialisasi, seberapa jauh sih mahasiswa memahami pelecehan seksual,” jelasnya.
Namun, sejauh ini Satgas PPKS Unej belum melakukan sosialisasi mengenai PPKS di lingkungan Unej. Fanny menyampaikan bahwa akan melakukan sosialisasi pada bulan Maret. “Masih libur, mahasiswa masuknya 27 Februari, nanti Maret,” ucapnya.
Mengenai sosialisasi tersebut, Fanny mengatakan bahwa Satgas PPKS Unej akan melakukan roadshow untuk sosialisasi pengenalan Satgas PPKS Unej sekaligus penjelasan mengenai PPKS di lingkungan Unej. Roadshow tersebut akan dilakukan di seluruh fakultas yang ada di Unej. “Setelah nanti masa perkuliahan, kami akan roadshow, ke fakultas masing-masing, apalagi nanti ke maba,” tuturnya.
Fanny menargetkan mahasiswa baru (maba) sebagai prioritasnya untuk melakukan sosialisasi. Pengenalan terhadap PPKS di lingkungan Unej kepada maba dianggap penting, mengingat maba baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). “Sudah jadi target kami maba, karena baru lulus SMA kan, supaya aman dan nyaman di kampus,”
Menurut Fanny, roadshow Satgas PPKS Unej dalam rangka sosialisasi PPKS nantinya dilakukan sesuai dengan kebijakan dekan masing-masing fakultas, sehingga kegiatannya dapat berbentuk seminar, trainer atau workshop. “Tergantung fakultasnya masing-masing, maunya seperti apa,”
Di akhir, Fanny menyampaikan harapannya dengan adanya Satgas PPKS Unej ini. Ia menuturkan bahwa dengan terbentuknya Satgas PPKS Unej dapat memberikan kenyamanan dan keamanan untuk seluruh warga kampus. Ia menegaskan untuk jangan takut melaporkan setiap tindakan pelecehan seksual di kampus. “Harapan utamanya memberikan kenyamanan, keamanan untuk seluruh warga kampus. Jangan takut speak up, itu harapan kami,” tutupnya. []