Menggurat Visi Kerakyatan

Pansel Uji Publik Calon Satgas PPKS Unej, Mahasiswa: Tidak Ada Informasi

Editor: Ayu Zhahrotul Madinah

2,403

Sejak Senin (03/10), Panitia Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Jember (Pansel Satgas PPKS Unej), membuka pendaftaran calon anggota Satgas PPKS di Unej. Pansel menyebarkan informasi pendaftaran Satgas PPKS melalui akun Telegram Sistem Informasi Terpadu (Sister) Unej pada Kamis (13/10). Selain berisi syarat dan ketentuan pendaftar, pengumuman tersebut juga mencantumkan timeline pembentukan Satgas PPKS di Unej, yaitu pengumuman pendaftaran sampai penyampaian rekomendasi anggota Satgas PPKS pada Rektor Unej. Namun, dalam penerapannya, timeline tersebut mengalami keterlambatan dan penyebaran informasi yang kurang menyeluruh dari Pansel Satgas PPKS Unej.

Akhalada Nauroh Nadzifah, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2020, yang juga salah satu peserta calon anggota Satgas PPKS Unej, mengaku hanya mendapatkan informasi resmi saat pengumuman pendafataran Satgas PPKS melalui akun Telegram Sister. “Cuma perekrutan. Aku dapat dari Telegram,” ucap Nadzif pada Minggu (04/12).

Mengenai pengumuman hasil tes administrasi, Nadzif menjelaskan, bahwa ia mendapatkan informasi dari Ketua Jurusan (Kajur) Sastra Indonesia  dan Akademik Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Informasi tersebut berupa foto sebuah kertas pengumuman yang berisikan namanya. “Nah wawancara (tes setelah lolos seleksi administrasi) ini aku dapat info dari Kajur sama akademik. Itu infonya cuma difotoin aja berupa kertas hardfile dan itu difotoin namaku gitu,” jelas Nadzif.

Sebelum mendapatkan informasi dari Kajur dan akdemik, Nadzif mengungkapkan, bahwa ia sempat kekurangan informasi, karena tanggal pengumuman terlambat dari timeline yang seharusnya berjalan. “Gak ada (informasi keterlambatan pengumuman). Kayak aku tuh harus cari informasi ke mana gitu. Gak ada kejelasan ke mana,” ungkapnya.

Nadzif menambahkan, ia sempat menghubungi contact person dan mengirim email pada Pansel, namun tidak mendapat balasan. “Aku sempet nanyai contact person, terus aku juga ngirim email di pansel satgas itu, tapi gak ada jawaban apa-apa,” tambahnya.

Berdasarkan pengalamannya selama mengikuti seleksi calon anggota Satgas PPKS Unej, Nadzif menilai pelayanan informasi dari Pansel kurang. Kekurangan yang ia maksud adalah mengenai penyebaran informasi, responsivitas pada peserta, informativitas pada mahasiswa atau publik, dan ketepatan batas waktu yang seharusnya sesuai dengan timeline. “Pelayanan informasi menurut aku kurang sih, penyebaran informasi. Terus kayak kurang responsif aja ke peserta. Lebih informatif aja ke mahasiswa ataupun ke publik. Terus deadline buat semua kegiatannya itu lebih ditepatin lagi,” ujarnya.

Sejalan dengan Nadzif, salah satu peserta calon anggota Satgas PPKS Unej dari jurusan Fisika angkatan 2019, Fahri Wardiansah juga mengakatakan, bahwa penyebaran informasi oleh Pansel masih kurang menyeluruh. “Kalau informasi mengenai Satgas ini kalo menurutku penyebaran informasinya kurang. Karena memang hanya beberapa orang aja yang tahu,” ujarnya pada Kamis (08/12).

Ia juga mengungkapkan, pengelolaan administrasi terkait penyebaran informasi Satgas PPKS Unej, untuk tingkatan rektorat seharusnya bisa lebih baik lagi. Menurutnya, pengumuman seharusnya tidak hanya disebarkan melalui website, tetapi juga bisa melalui persuratan yang dikirimkan ke pimpinan fakultas. “Harusnya memang ga cuma di web aja, kasih lah surat, administrasi kan harusnya lebih baik lagi. Terstruktur lah,” jelasnya.

Fahri menyarankan, untuk kedepannya penyebaran informasi penting seperti pembentukan Satgas PPKS ini, bisa diinformasikan melalui surat pada fakultas atau memanfaatkan aplikasi Telegram yang lebih sering dijangkau oleh mahasiswa ataupun tenaga kependidikan. “Mungkin bisa diinformasikan lewat persuratan ke pihak fakultas atau bisa juga melalui web Telegram yang tersambung langsung ke mahasiswa ataupun Tendik. Karena biasanya info-info Telegram itu malah yang biasanya orang tahu,” sarannya.

Melihat permasalahan tersebut, LPM Ideas melakukan survei untuk seluruh mahasiswa Universitas Jember pada Selasa (06/12). Survei itu berisi 4 pertanyaan tentang penyebaran informasi yang dilakukan Pansel selama proses pembentukan Satgas PPKS Unej, mulai dari tahap pendaftaran sampai tahap Uji Publik yang telah dilakukan pada Kamis (29/11). Selama 1×24 jam survei yang telah dilakukan, LPM Ideas mendapatkan 72 responden dari 13 fakultas di Universitas Jember.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 69,4% responden menilai penyebaran informasi yang dilakukan oleh Pansel kurang. Hal ini didasarkan pada sebanyak 56,9% responden mengaku tidak mendapatkan informasi pendaftaran Satgas PPKS Unej, 83,3% mengaku tidak mendapakan informasi lanjutan setelah informasi pendaftaran Satgas PPKS Unej, dan 84,7% mengaku tidak mendapatkan informasi Uji Publik Satgas PPKS Unej.

Ketua Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian (HPT Faperta), Agung Yahya Putra, mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai pembentukan Satgas PPKS Unej. “Gak, gak ada info sama sekali,” ucanya pada Kamis (08/12).

Ia mengutarakan pendapatnya mengenai tidak adanya informasi pembentukan Satgas PPKS Unej, terutama informasi mengenai Uji Publik Satgas PPKS yang disirakan di Youtube Universitas Jember. Menurutnya, hal tersebut cukup disayangkan. Adanya siaran langsung tersebut akan percuma jika tidak ada pengumuman bagi semua mahasiswa untuk turut menyaksikan. “Kan percuma. Buat apa disiarkan di Youtube tapi gak ada penguman, terus gak ada yang ngelihat,” ujarnya.[]

 

Leave a comment