Menggurat Visi Kerakyatan

Panggung Solidaritas, Bentuk Dukungan untuk Petani Temon

886

Aliansi Perpustakaan Jalanan Jember bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kampus mengadakan acara panggung solidaritas guna mendukung perjuangan petani Temon. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin, 23 April 2018 di halaman tengah Fakultas Ilmu Budaya  Universitas Jember (FIB UJ).

Aliansi Perpustakaan Jalanan Jember terdiri atas tiga perpustakaan jalanan yaitu Amorfati Library, Klasa Maca, dan Perjal Jember. Beberapa perpustakaan jalanan ini berkumpul, lalu berdiskusi. Dalam sebuah diskusi, mereka membahas kasus penggusuran yang ada di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka sepakat mengadakan Panggung Solidaritas guna membantu Petani Temon.

Ada tiga agenda inti pada Panggung Solidaritas, yaitu pembacaan puisi, musik akustik, serta pemutaran film dan diskusi Kinjeng Wesi, HAM Aku Neng Kene, dan Tanah Istimewa. Pada acara tersebut penonton yang hadir bisa memberikan donasi seikhlasnya untuk petani Temon.

M. Islah Fuadi, salah satu panitia penyelenggara mengatakan bahwa alasan memilih kasus penggusuran lahan petani Temon ialah karena kasus ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik. Sehingga mampu menjadi pemantik munculnya kegiatan solidaritas pada kasus-kasus lain. “Karena kasus yang sedang ramai dibicarakan publik adalah Temon. Tujuannya untuk memantik kawan-kawan agar juga bisa bersolidaritas pada kasus-kasus lain, khusunya di Jember,” ujar Islah.

Ia juga mengungkapkan bahwa orang-orang yang tergabung dalam Aliansi Perpustakaan Jalanan Jember adalah orang-orang yang sering membahas isu-isu kerakyatan. “Kebetulan background kebanyakan teman-teman perpustakaan jalanan ini adalah anak organisasi, yang sering menyuarakan isu-isu kerakyatan, jadi kami langsung sepakat mengadakan acara panggung solidaritas,” jelasnya.

Islah mengungkapkan bahwa latar belakang perpustakaan jalanan Jember mengadakan acara tersebut yaitu untuk menyuarakan hak-hak petani Temon dalam memperjuangkan lahannya. “Kami ini di sini ya ingin menyuarakan apa yang seharusnya menjadi hak petani di sana,” jelasnya.

“Jadi kabar terakhir yang kita tahu itu masyarakat sana mendapat tindakan represif dari polisi atau tentara,” ujar Islah.

Ia berharap agar pemerintah lebih memperhatikan hak-hak masyarakat dan aktivis tetap semangat dalam membantu masyarakat. “Saya harap pemerintah itu lebih memperhatikan masyarakatnya, aktivis semangat terus dalam membantu masyarakat,” jelasnya.

Islah menyatakan bahwa Aliansi Perpustakaan Jalanan Jember mendukung petani Temon agar mendapat hak atas lahannya. “Kita mendukung perjuangan petani Temon, kita mendukung tujuan dari petani Temon. Merdeka memiliki tanah,” tukas Islah.

Hasil donasi yang terkumpul pada malam itu berjumlah Rp.654.800. Panitia akan mengirim hasil donasi untuk membantu petani Temon.

Meski berlangsung hingga dini hari, penonton dari berbagai organisasi dan komunitas di UJ maupun di luar UJ mengikuti acara hingga usai.[]

Leave a comment