Menggurat Visi Kerakyatan

Mahasiswa Pecinta Alam Jember Adakan Seminar Pertambangan

457

Forum Ketua Umum (FKU) organisasi mahasiswa pecinta alam di Jember mengadakan Seminar Ragional Pertambangan. Seminar ini digelar demi menanggapi isu yang ada di daerah Jemer dan sekitarnya. “Awalnya FKU sendiri menanggapi tentang tambang yang ada di Silo dan yang ada di Meru Betiri,” tutur Deby Qur’ana Marista, ketua panitia seminar.

Pada Jumat (23/9), sekitar 200 orang memenuhi Auditorium Fakultas Teknik Universitas Jember. Selain mahasiswa, dosen, siswa sekolah menengah yang peduli lingkungan juga hadir di seminar. “Agar wawasannya masyarakat lebih mengerti apa sih itu tambang gak hanya berkoar-koar kontra dan pro,” kata Deby. Ia ingin seminar ini menambah pengetahuan masyarakat mengenai tambang.

Dengan mengusung tema “Menimbang Tambang”, FKU mengundang Dr. Eko Teguh Paripurno, Dosen Geologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta sebagai pembicara dan Ir. Wahyu Giri sebagai moderator. “Bagaimana sih prosesnya tambang, dampak-dampaknya. Kita melihat dari hukummnya, hukum ketata negaraannya itu boleh gak sih. Kalau memang boleh, bagaimana sikap masyarakat menanggapi ini semua?” ungkap Deby.

Sebagai anggota Ikatan Mahsiswa Pecinta Alam (Iwena) Universitas Moch. Sroedji, Deby mengaku menolak adanya tambang di Jember. “Ya pasti kontra lah,” kata Deby.

Deby menceritakan bahwa Bupati Jember pernah memberi pernyataan menolak keberadaan tambang emas di Kecamatan Silo. Namun ia mendengar isu bahwa ada intervensi dari pemerintah provinsi untuk terus membuka lahan tambang emas di Jember. Untuk memperjelas tanggapan pemerintah, panitia mengundang dr. Hj. Faida, MMR., selaku Bupati Kabupaten Jember. Sayangnya kahadiran Faida nihil. Padahal Deby berharap kehadiran Faida bisa menjawab berbagai pertanyaan tentang posisi pemerintah Kabupaten Jember. “Pemerintah sendiri kita undang untuk mengklrarifikasi tentang isu itu tadi, pandangan pemerintah bagaimana tentang adanya isu ini?” kata Deby.

Setelah mengadakan seminar sebagai ajang penggodokan wacana, FKU mahasiswa pecinta alam akan melakukan tindak lanjut untuk menanggapi isu tambang. “Kita sebentar lagi evaluasi, untuk tindak lanjut sendiri masih kita bicarakan,” tambah Deby. []

Leave a comment