Menggurat Visi Kerakyatan

Local Visual: Kurasi Seni Rupa Berbagai Daerah

537

Dewan Kesenian Kampus (DKK) adakan pameran seni rupa bertajuk Local Visual “Jember Visual Art Exhibition 2017″ di Gedung Soetardjo Universitas Jember (UJ). Pameran ini berlangsung mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2017.

Ini merupakan pameran seni rupa kolektif pertama yang diselenggarakan DKK. “Kalau pameran bersama, pertama kali. Tapi sebelumnya pernah pameran tunggal dari DKK sendiri,” tutur Irvan Muchlis Abdillah selaku pimpinan produksi Local Visual. Tema pameran kali ini ialah “Diri Sendiri”. Irvan menjelaskan, pemilihan tema tersebut diharapkan agar seniman-seniman yang akan mengirimkan karyanya tidak merasa dibatasi. “Dari teman-teman sendiri menggagas diri sendiri itu artinya apa pun karyamu, apa pun idemu, silakan untuk diresapi, bebas,” kata Irvan pada Senin (27/2).

Pameran ini diikuti oleh 150 seniman dengan lebih dari 200 karya. Karya seni yang dipamerkan antara lain lukisan, sketsa, patung, miniatur, instalasi, dan video art. Pameran ini tidak hanya menampilkan karya dari seniman Jember, namun juga dari Padang, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. “Kita di sini sebagai pure untuk penyelenggara. Jadi kita menampung karya-karya seniman-seniman Jember dan luar Jember,” ujar Irvan.

Seniman-seniman Jember yang ikut berpartisipasi dalam acara ini yaitu Imam Buchori Puja, Ketut Sugama, Wibisono, Suroso, dan sebagainya. Selain seniman dalam negeri, pameran ini juga menampilkan karya dari seorang seniman Mesir bernama Nahla Ali.

DKK memilih ikan salmon sebagai ikon pameran. Sejauh manapun ikan salmon berenang, ia akan selalu kembali ke tempat kelahirannya untuk bertelur. Bertelur di sini dimaknai oleh Irvan sebagai ilmu yang didapat oleh para seniman Jember yang bergelut di luar Jember, dan akan kembali untuk membagikan pengetahuannya kepada seniman yang baru belajar. “Itu sebuah pesan bahwa perupa-perupa lokal yang notabenya sudah punya jam terbang ke luar Jember untuk tugasnya, itu kita tarik ke tempat awal mereka yaitu di kota Jember untuk menelurkan ilmunya kepada masyarakat,” ujar Irvan.

Selain pameran seni rupa, Local Visual ini juga menampilkan acara music performance, melukis on the spot, live street art, dan diskusi terbuka. Dengan persiapan selama tiga bulan, pameran seni rupa ini memperoleh 290 pengunjung untuk hari pertama dan 335 pengunjung di hari kedua.

Pengunjung Local Visual menikmati salah satu lukisan.

Irvan berharap pameran seni rupa ini dapat menjadi wadah untuk berkumpulnya seniman-seniman muda, senior, maupun masyarakat umum. “Harapannya adalah menjadi ruang diskusi, ruang sharing, ruang kita untuk ngobrol-ngobrol tentang aktivitas kesenian,” harap Irvan. Selain itu, pameran seni rupa ini juga diharapkan menjadi sebuah kesempatan yang sebelumnya belum ada dan bisa dimanfaatkan.

Nahla, salah satu perupa yang menampilkan karyanya dalam Local Visual merasa terkesan. Ia merupakan seniman asal Mesir yang sedang menjalani pertukaran pelajar di Bandung. “The art is very good. But I find here there is no fakultas for seni rupa but they’re so good in arts,” tukasnya. []

 

Leave a comment