Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember (FS-UJ) yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa) mendapat ancaman tidak bisa melakukan kegiatan di lingkungan kampus. Hal ini dialami oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Olahraga Sastra (Porsa), serta Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (Imasind) FS-UJ. Berdasarkan keterangan pihak terkait, ancaman tersebut berawal dari penahanan dana kegiatan Ormawa di FS-UJ oleh Dr. Latifatul Izzah, M.Hum., Pembantu Dekan II FS-UJ.
Imam Shofi Amali, Wakil Ketua Umum UKM Porsa menyebutkan bahwa adanya penghambatan dana kegiatan UKM Porsa, lantaran Latifatul menganggap UKM Porsa tidak mematuhi prosedur fakultas mengenai pemberlakuan jam malam. Bahkan ketika UKM Porsa mengajukan proposal kegiatan, kata Imam, pihaknya sempat dipersulit. “Kita minjam ruangan untuk rapat persiapan kegiatan saja dipersulit,” kata Imam kepada Ideas pada Kamis (13/03) kemarin.
Imam pun menambahkan bahwa Latifatul mendesak Ormawa di FS-UJ untuk mengikuti prosedur jam malam, dengan begitu dana kegiatan Ormawa akan diberikan. “Waktu ke Bu Iik (Latifatul Izzah) itu, bilang begini, kalau memang ingin dana kegiatan, harus menghargai Bu Iik juga,” tutur Imam.
Sementara itu Imam menyangkal bila pihaknya dianggap tidak mematuhi pemberlakuan jam malam di FS-UJ. Imam menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir UKM Porsa memang beberapa kali melakukan aktivitas melebihi batas jam malam di FS-UJ. UKM Porsa, kata Imam memang memiliki agenda kerja yang cukup padat, untuk mempersiapkan kegiatan Dekan Cup di FS-UJ. “Iya kami memang lagi ada agenda persiapan Dekan Cup,” tandas Imam.
Saat ini, Imam beserta pengurus UKM Porsa masih melakukan koordinasi untuk menyelesaikan penghambatan dana kegiatan oleh pihak fakultas. Tetapi Imam juga menambahkan bahwa pihaknya menaruh harapan besar pada Ormawa yang ada di FS-UJ untuk bersama-sama melakukan pengawalan terhadap kasus ini. “Kami butuh bantuan temen-temen Ormawa juga, biar bareng gitu kan lebih kuat,” pungkas Imam.[]
Penulis: Kholid Rafsanjani
