Menggurat Visi Kerakyatan

Bisik-bisik Ormawa, Gimana Sekret Baru Menurut Kalian?

Jangan Berisik, Sekat Ruang Tidak Kedap Suara (Ilustrasi: Eka/Ideas)
891

Hari Selasa, sore-sore sekitar pukul setengah tiga. Saya berkunjung ke sekretariat baru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ideas, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (Unej). Sebagai anggota Ideas yang sudah pernah merasakan sekret lama, saya bisa bilang kalau sekret lama masih jadi juara. Biar saya jelaskan sedikit alasannya.

Alasan pertama. Sekret lama lebih menyejukkan. Sekret ormawa yang dulunya di bagian belakang Gedung FIB itu dikelilingi pohon rindang. Karena banyak pohonnya, kami para anak ormawa tak perlu merasa kepanasan karena pasokan oksigen melimpah. Saking melimpahnya, sampai kalau anak organisasi pecinta alam, Swapenka, membakar kemenyan, kami hanya menghirupnya sebentar. Karena asapnya bakal langsung terbawa angin.

Kalau sekret lama dingin, sekret baru kebalikannya. Satu-satunya angin yang saya dapatkan di dalam sekret baru adalah dari kipas kecil sekret yang hilang tutupnya. Ini alasan keduanya. Sekret baru panas. Saat itu saya bertanya pada teman saya yang juga berada di sekret. Dia pengurus saat ini, jadi sering berdiam diri di sekret. “Kalau siang panas kan ini?” Tanya saya, sambil lihat jendela sekret yang lebar itu.

“Panas mbak,” jawabnya. Sambil melihat jendela juga, dia menambahkan, “Tapi gak boleh pasang gorden,” tambahnya.

“Yah gak enak dong,” ucap saya, sambil lihat-lihat keluar jendela. Saat itu saya menyadari kalau letak sekret Ideas lurus sekali dengan pos satpam. Yang membuat saya sadar adalah karena sedari tadi pak satpam seperti melihat kearah kami yang mengobrol. Itupun kalau beneran melihat sih, bisa jadi kami yang GR. Ini alasan ketiga saya. Sekret baru yang tak ada gorden, memungkinkan orang luar melihat aktivitas dalam sekret kami. Sebab jendelanya hampir memenuhi satu sisi ruangan, berbeda dengan sekret lama yang jendelanya ukuran normal.

Bukannya kita mau macam-macam di dalam sekret. Tapi kalau mengobrol sambil dilihat rasanya kurang nyaman. Bisa jadi ada orang-orang kepo yang melihat sekret ideas ramai, jadi menduga-duga kami sedang merencanakan penyerangan. Padahal pekerjaan kami rapat untuk nulis berita.

“Ini konsepnya Ideas di taruh sini, biar enak dipantau kah?” tanya saya, bercanda pada dua teman saya. Kami semua tertawa, tapi saya tak yakin teman-teman saya menganggap saya bercanda.

Tak berhenti mengamati keadaan sekret, saya bersender ke tembok  sisi kanan sekret Ideas. Dengan iseng saya ketuk tembok yang membatasi ruangan Ideas dengan ruangan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Melodi Sastra. Soalnya saya ingat di sekret lama tembok kanan sekret itu tembok batu bata. Inilah alasan keempatnya. Pembatas ruangan sekret baru bukan tembok tapi kalsiboard. Pantas saja lagu Blackpink yang berjudul Ice Cream yang entah dari ruangan mana terdengar jelas di telinga saya.

Kalau musik saja terdengar, maka bisa jadi obrolan kami sedari tadi ada yang dengar. Untung saja kami tak bicara macam-macam. Tapi, apa ini memang tujuannya biar kita tidak ngomong macam-macam ya? Biar kalau mengobrol bisik-bisik saja begitu. Biar tak terdengar tetangga. Kan tidak enak kalau urusan lembaga atau organisasi didengar oleh organisasi lain. Ibaratnya dalam sebuah rumah tangga, kalau sedang ada yang selisih paham, tetangga juga ikut mendengar. Padahal tak ada niat menguping. Kalau di sekret lama, karena tempatnya cukup lebar kami tak perlu terlalu khawatir suara sampai keluar.

Karena sudah puas melihat-lihat dalam sekret Ideas, saya keluar, ingin melihat rupa sekret tetangga. Baru melihat sekret Dewan Kesenian Kampus (DKK) yang ada gitarnya, pandangan saya terarah ke atas kusen mereka. Ternyata ada CCTV juga ya. Letaknya tepat di tengah diantara kusen Swapenka dan DKK, untuk mengawasi kami semua. Ya sudah ini alasan kelimanya.

Itu saja lima alasan mengapa saya lebih menyukai sekret lama. Kalau menurut kalian bagaimana sekret barunya? Ah, iya, saya mau menyarankan ke sesama anak ormawa, JANGAN LUPA YA BISIK-BISIK AJA!

 

Leave a comment