Menggurat Visi Kerakyatan

Teater Koridor oleh Gelanggang

456

Koridor merupakan produksi teater ke lima oleh Komunitas Gelanggang. Setelah menggarap empat  karya sebelumnya, Dzikir Bumi, Galeri Tubuh Puisi, Gelisah, dan Anatomi Botol. Pertunjukan ini diproduseri oleh Khrisna, Sutradara Rois, Aktor Yuda, Pepe, Mbah, Juna, dan Jihan.

Kali ini, demi mengalihkan rasa bosan di keseaharian, Kita mencoba-coba mencari bentuk teater yang menghilangkan kebosanan dengan kebosanan.

Koridor berawal ketika penulis naskah tidak sengaja mengamati sungai di belakang kos-kosannya. Dalam proses pengamatan itu menurutnya “Sungai merepresentasikan bentuk tradisional masyarakat, kemudian jembatan yang berada di atasnya seakan merepresentasikan sebuah hierarki superioritas budaya modern”.

Orang-orang yang melaksanakan hajat di sungai sudah biasa ketika menjumpai orang lain yang melintas maupun beraktivitas, sifat ‘keterbukaan’ tersebut bertolak belakang dengan apa yang terjadi di dalam WC—sebuah ruang privatisasi tubuh.

Ruang ‘keterbukaan’ dan ‘privat’ itu ternyata juga menempel ke setiap realitas dan fenomena  termasuk teater. Dan di antara ruang-ruang yang bertolak belakang itu juga terdapat ‘koridor’ yang menjadi titik pertemuannya.

Akan ditampilkan dalam bentuk pertunjukan teater pada 21 November 2017 di Gedung PKM Universitas Jember pukul 19.00 WIB.

Leave a comment