Menggurat Visi Kerakyatan

Malam, Cinta, dan Kelahiran UKMK

333

Bertempat di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Jember, acara ini  juga diramaikan oleh penampilan Cah Karawitan, tari, Arupadatu (musik etnik), serta pantomim yang seluruhnya merupakan gabungan dari beberapa bidang di Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian (UKMK) Universitas Jember. Rangkaian acara sedari Minggu sampai Senin (16-17/02) ini mengangkat tema ‘Malam, Cinta, dan Kelahiran’.  Kegiatan ini diawali dengan Launching Album Mini dan Film Perdana’ dengan pameran foto sekaligus workshop, launching film, serta launching album mini.

Muhammad Satria Resa Pratama, ketua panitia pelaksana menyatakan bahwa selain melaksanakan program kerja tahunan, acara ini juga bertujuan untuk menarik minat mahasiswa yang menyukai bidang fotografi. Mereka bisa saling bekerja sama dalam menyajikan karya. Berkaca dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) foto di luar kota yang telah lebih dahulu membentuk forum komunikasi (forkom), Resa mengungkapkan keinginannya untuk melakukan hal yang sama. “Saya pengen Jember juga memiliki forkom semacam itu, dan saya mulai dari acara ini,” ungkapnya.

Sebagai salah satu inti dari rangkaian acara, launching film berjudul ‘Dua Surat’ yang diputar pada hari kedua, merupakan film pertama yang digarap oleh UKMK. Menurut Resa, sempat terjadi kesalahan teknis yang membuat film ini harus diundur pemutarannya dari jadwal awal yaitu di hari pertama. Meskipun begitu, pemutaran film ini berjalan sukses.

Selain dihadiri oleh UKM-UKM kesenian se-Jember, acara ini juga mengundang apresiasi dari Halim Bahriz, pegiat serta pengamat seni Kelompok Belajar Tikungan. Halim mengungkapkan kesenangannya terhadap segala sesuatu yang baru dari para pegiat seni. Penampilan karawitan yang membawakan lagu berjudul Bangsat (Bangkitkan Satukan) mendapatkan respon yang bagus dari penonton. Selanjutnya pembenahan dalam tataran teknis, juga merupakan salah satu hal yang tak luput dari perhatian Halim. “Penampilan yang seharusnya ditampilkan bagus, tapi terasa kurang karena masalah sound atau sebagainya,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai harapan serta rencana ke depan, Resa menyatakan keinginananya untuk diadakannya acara serupa. “Minimal bikin acara yang sama kayak gini, kalau bisa lebih bagus. Misalnya launching film, terus pameran untuk lebih mateng lagi. Jadi buat patokan lah, sebagai awal. Untuk acara selanjutnya, harus bisa lebih bagus lagi,” pungkasnya. []

 

Penulis: Elki Setyo Hadi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Leave a comment