Layar Kemisan berhasil membuat halaman tengah Fakultas Sastra Universitas Jember (FS-UJ) dipenuhi oleh penonton yang menyaksikan pemutaran film, pada Kamis (28/8). Acara perdana Layar Kemisan ini menampilkan enam film indie karya sineas Malang.
Layar Kemisan merupakan suatu komunitas yang rindu mengenalkan film-film indie kepada masyarakat. “Kita ingin menyuguhkan film-film berkualitas yang berskala nasional, namun itu film pendek. Biar semua orang bisa menikmati,” jelas Elmi Auliya Bayu Purna, diraktur dan cipta visual Layar Kemisan. Bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Televisi dan Film (Himafisi), Layar Kemisan mampu menghadirkan sekitar 250 penonton di halaman tengah FS-UJ.
Komunitas yang memiliki slogan mari mengenal, menonton, dan diskusi film ini menampilkan enam film dari Sinema Arek Malang (SAM). Film yang ditayangkan adalah Rena Asih yang disutradarai oleh Lingga G. Permadi, Jalang oleh Choky Hery Purwana, Jancok oleh Firdaus Ervanah, Kepo oleh Editya Wahyu, Timur (ter)Asing oleh Taufan Agustiyan, dan Kremi oleh Mahesa Desaga. Layar Kemisan memilih film dari Malang karena Malang dianggap sebagai poros di Jawa Timur dalam hal film indie.
Meskipun keenam sutradara dari Malang berhalangan hadir, namun Layar Kemisan mendapat apresiasi yang cukup baik. “Fakultas Sastra kalau ada kayak gini, lebih hidup. Kita disini memang butuh seperti ini,” kata Pramoedya Ardhi Krisna, ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian (UKMK).
Elmi berharap Layar Kemisan tidak hanya dinikmati oleh warga kampus saja, tapi masyarakat umum juga bisa melihat sinema karya anak bangsa. Hal tersebut yang membuat Layar Kemisan memiliki tiga program yang dilakukan secara bertahap. Penayangan film indie di kampus merupakan program yang pertama, sedangkan program yang lain adalah sinema garasi dan bioskop masuk desa, masih dalam tahap proses.
(Baca Juga: Suasana Kampus Dirasa Hambar, Mahasiswa Bikin Pemutaran Film)