Menggurat Visi Kerakyatan

Dosen Harapkan Pembangunan Lingkungan dan Fasilitas Kelas Berjalan Beriringan

500

Eko Suwargono, salah satu dosen Sastra Inggris di Fakultas Sastra Universitas Jember (FS UJ) merasa terganggu dengan kerusakan fasilitas kelas di ruang 5 FS UJ. Kerusakan tersebut salah satunya yakni terdapat pada alat presentasi proyektor atau “Liquid Crystal Display” (LCD) yang susah terkoneksi dengan laptop saat akan menyampaikan materi perkuliahan melalui alat presentasi.

Kerusakan yang terjadi pada peralatan kelas serta minimnya fasilitas kelas sangat mengganggu proses belajar mengajar. Kelengkapan bahan ajar menjadi sangat penting dalam perkuliahan demi suasana perkuliahan yang efisien. “Ini kan persoalanyannya sudah banyak fasilitas yang rusak terutama berhubungan dengan proses belajar mengajar dan itu merupakan hal yang sangat esensial,” tukas Eko saat diwawancarai pada Kamis (31/1).

Alat presentasi proyektor yang rusak sering dirasakan Eko saat mengajar di ruang 5 dan ruang 6 FS UJ. “Saya baru merasakan di ruang 5 dan ruang 6 yang menurut saya sudah beberapa kali ga bisa digunakan,” lanjut Eko.

Dengan gencar-gencarnya rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana FS UJ saat ini, Eko berharap akan terjadi keseimbangan antara pembangunan dan rehabilitasi lingkungan dengan fasilitas kelas yang memadai. “Pembangunan yang ada di fakultas itu memang idealnya harus serempak,” tukas Eko.

Bukan hanya Eko, dampak kerusakan fasilitas kelas juga dirasakan oleh salah satu dosen Sastra Indonesia, Asri Sundari. Asri merasa kesusahan dalam menggunakan alat proyektor. “Saya mau memakai laptop itu, mulai laptop baru sampai sekarang ga cocok colokannya (dengan kabel LCD) jadi ga saya pakai,” tutur Asri.

Fasilitas kelas lain yang dirasa minim bagi Asri yakni alat tulis spidol dan pendingin ruangan. Spidol yang disediakan pelayanan kelas tersimpan dalam satu tas  berisi penghapus dan remote LCD sering tidak bisa digunakan atau habis pada saat perkuliahan berlangsung. “Fasilitas spidol, melarat banget. Satu tapi ga pernah bisa untuk nulis,” kata Asri.

Pendingin ruangan atau yang sering disebut Air Conditioner (AC) juga dirasa perlu untuk disediakan pada setiap ruang kelas demi kenyamana proses belajar mengajar. “Ruang kelas itu bagaimana kalau ada AC-nya. Kami kan nikmat ya? Kami kan sumuk (panas) sekali,” ujar Asri mewakili pendapat mahasiswa. (Baca Juga : Mahasiswa : Kenyamanan Ruang Kelas Lebih Utama)

Senada dengan Eko, Asri Sundari juga berpendapat bahwa keseimbangan pembangunan dan pengadaan fasilitas kelas harus berjalan beriringan. “Taman boleh-boleh saja, tapi ya harus imbang,” ungkap Asri. []

Leave a comment