Seruan Aksi Mahasiswa Se-Kabupaten Jember Turun ke Jalan, Menuntut Empat Hal
Editor : Khuzaimatus Solihah
Pada Selasa (12/04) kumpulan mahasiswa bersama dengan aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Kabupaten Jember, melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Jember.
Aksi yang bertajuk “Seruan Aksi Mahasiswa Se-Kabupaten Jember” merupakan bentuk aksi kedaerahan dari seruan aksi yang telah dilakukan oleh Aliansi BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) 11 April 2022 lalu, pada masing-masing daerah di Indonesia. Masa aksi mulai berkumpul di Double Way UNEJ pada pukul 13.00 WIB. Aksi mulai berjalan ke gedung DPRD pada pukul 14.00 WIB dan tiba di depan gedung DPRD pada pukul 14.06 WIB.
Pada pukul 14.36 WIB, masa aksi membaca sumpah mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Press Release yang berisi empat aspirasi untuk para anggota DPRD Jember. Pertama, masa melakukan penolakan terhadap tiga periode Presiden RI. Kedua, mendesak pemerintah untuk mencabut ketetapan perihal kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Yakni sebanyak 11% yang telah disahkan pada 31 Maret 2022 lalu. Ketiga, menyelesaikan masalah minyak goreng yang saat ini memiliki harga jual tinggi dan sempat menyebabkan kelangkaan. Keempat, masa menuntut agar DPRD Jember mendesak DPR RI dan MPR RI supaya tidak mengamandemen UUD 1945. Setelah pembacaan sumpah mahasiswa dan Press Release ini, pihak masa menampilkan pembacaan-pembacaan puisi dan teater kecil sebagai pertunjukkan di tengah-tengah aksi.
Tepat pukul 15.35 WIB Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi menemui masa. Itqon meminta Korlap (koordinator lapangan) dan perwakilan BEM se-Jember untuk datang berdiskusi mengenai pakta integritas yang akan diteruskan kepada DPR RI, “Saya bersedia menandatangani pakta integritas ini, disaksikan oleh Korlap dan perwakilan komando,” ungkap Itqon.
Sempat terjadi kendala dalam proses penandatanganan pakta integritas, yaitu tidak lengkapnya fraksi yang menandatangani, dan tidak sesuai dengan tuntutan masa yang meminta penandatanganan dilakukan oleh seluruh fraksi DPRD Jember. Namun, tepat pukul 16.45 WIB, tanda tangan pada kertas pakta integritas telah lengkap dan telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Menanggapi hal ini, Itqon menyatakan bahwa DPRD Jember bersedia untuk menyampaikan seluruh yang ada pada pakta integritas tadi ke DPR RI, “Apapun yang disuarakan mahasiswa, saya yakin ini adalah bagian dari kegelisahan masyarakat. Maka kami pimpinan, beserta staf yang lain menandatangani pakta integritas, dan menerima sepenuhnya,” ujarnya.
Itqon menambahkan, DPRD Jember akan mengadakan rapat untuk menyinkronkan kembali dengan jadwal rapat di DPRD Jember karena mereka akan pergi ke Jakarta untuk menyampaikannya. Ia dapat memastikan bahwa dalam waktu tiga hari pakta integritas ini telah sampai ke Senayan, “Paling cepat lusa. Pertama harus rapat pimpinan, kemudian harus pesan tiket juga, dan harus memastikan di Senayan juga ada yang menerima,” ucapnya.
Aksi berlangsung selama tiga jam. Terhitung dari pukul 14:00-17:00 WIB. Pada aksi kali ini, total ada 800 peserta aksi dari 15 BEM se-Jember. Total ini, menurut M.Yayan dari Instansi Universitas Negeri Jember selaku Korlap aksi, melebihi dari total partisipan yang ditargetkan sebelumnya yakni sebanyak 100 peserta, “Untuk peserta, melebihi targetnya. Ternyata peran sosial mahasiswa hari ini masih ada yang peduli akan sosial politik lingkungannya, dan tidak berdiam diri, apatis, dan lainnya,” Ungkap Yayan
Yayan menambahkan, persiapan aksi ini dilakukan dalam waktu satu minggu hingga akhirnya ditentukan empat tuntutan itu yang disampaikan kepada DPRD Jember, “Sekitar seminggu yang lalu. Jadi kita sudah menyelesaikan kajian, lalu kami simpulkan ternyata ada empat tuntutan ini yang harus kita lanturkan di Kabupaten Jember,” tuturnya.
Ia juga memberitahukan bentuk pengawalan masa terhadap aksi, “Sampai isu ini selesai. Bentuk pengawalan kita ke Kabupaten Jember sendiri hingga ke DPR itu hanya jangka waktunya tiga hari. Jika isu nasional masih ada perihal hal ini, tidak menutup kemungkinan kita akan turun kembali,” ucapnya.
Harapan Yayan, agar DPRD Jember menepati janji. Selain itu, DPR RI, Presiden, beserta stakeholder terkait, diharapkan mendengar suara rakyat dan mengubah kebajikan seperti yang telah disampaikan pada aksi, “Untuk harapannya ya semoga DPRD kabupaten Jember menepati janjinya dan DPR RI, Presiden, beserta stakeholder terkait menyadari yang dilakukannya,” ujarnya.
Mila, mahasiswa jurusan Administrasi Negara dari Universitas Islam Jember, memberikan tanggapan terhadap aksi kali ini. Ia merasa perlu ikut ambil bagian dari aksi dan berharap bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi yang disampaikan, “Harapan dari kami, bagaimana pemerintah mendengarkan kami, karena bukan dari sini saja kita melakukan aksi tapi di semua kota dan desa itu melakukan aksi,” ungkap Mila []