Rebirth, Gambarkan Proses Pembuatan Karya Empatbelas Project
Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film (PSTF) angkatan 2014, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UJ) menggelar Pemutaran Perdana Film Praktika Fiksi di Aula FIB. Dalam acara pagelaran karya yang diadakan pada Sabtu, (04/03) tersebut terdapat Pameran Artistik Empatbelas Project, Pemutaran Film, dan diskusi. Pameran Artistik digelar di sepanjang lorong Aula FIB, sedangkan pemutaran film dan diskusi diadakan di dalam Aula. Ada tiga film yang diputar yaitu Tigadua yang disutradarai oleh Agung Kurniawan, Tanung yang disutradarai oleh Yudhistira Andi Meviandri, dan Ji Dullah yang disutradarai oleh Alif Septian.
Empatbelas Project memilih tema Rebirth untuk acara Pemutaran Film dan Pagelaran Karya tersebut. Mahasiswa PSTF angkatan 2014 yang tergabung dalam Empatbelas Project beranggapan bahwa proses terlahirnya karya-karya mereka memerlukan proses yang cukup lama. Sama halnya dengan proses kelahiran kembali atau Rebirth.
Yudhistira selaku Pimpinan produksi, mengaku bahwa ide pagelaran karya tersebut tercetus dari keinginan mahasiswa PSTF angkatan 2014 untuk menampilkan karya-karya mereka dalam sebuah pameran. “Idenya dari satu angkatan 2014, ingin membuat sebuah pagelaran karya hasil tugas praktika fiksi,” ungkap Yudhistira.
Ia menyatakan bahwa tujuan dari digelarnya acara itu adalah sebagai ajang reuni mahasiswa PSTF angkatan 2014 seusai kegiatan magang. Selain itu, pemutaran film ini bertujuan untuk memperkenalkan ketiga film tersebut, yang merupakan karya mahasiswa PSTF angkatan 2014.
Panitia pagelaran karya berusaha menggaet penonton dengan promosi melalui media sosial dan mengirim surat edaran kepada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Jember. “Kenapa ke SMA juga? Kami ingin memperkenalkan Prodi Televisi dan Film,” ujar Yudhistira.
Ia juga sangat mengapresiasi antusiasme penonton. “Ya terima kasih banyak. Karena aku lihat tadi penontonnya sampai ada yang berdiri di belakang untuk lihat film kami,” ungkap Yudhistira.
Yudhistira berharap di masa mendatang semakin banyak film yang merupakan produk dari Kabupaten Jember dikenal secara nasional bahkan internasioal. “Semoga perfilman di Jember semakin maju lah. Bisa buat film yang go nasional, go internasional,” harapnya.
Bimo Prasetyo, salah satu penonton dari SMAN 1 Ambulu memberikan tanggapan positif terkait pagelaran karya yang diadakan oleh EmpatBelas Project ini. “Sederhana tapi berkesan. Menarik. Bisa meningkatkan apresiasi kita buat karya seni lokal,” ungkap Bimo.[]